Foto: Arrow Player |
Cerita berpusat pada Ah Lung (Jackie Chan), seorang pencuri kecil-kecilan yang hidup di Taiwan selama masa penjajahan Jepang. Ah Lung, yang pada awalnya hanya tertarik untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit, tidak memiliki keterampilan bela diri atau keinginan untuk melawan penjajah. Namun, hidupnya berubah drastis ketika ia bertemu dengan seorang wanita bernama Li Er (Nora Miao), murid dari almarhum Chen Zhen, karakter utama dari Fist of Fury yang diperankan oleh Bruce Lee.
Li Er berusaha untuk membuka kembali sekolah bela diri yang didirikan oleh Chen Zhen dan melawan kekejaman tentara Jepang yang ingin menghancurkan budaya Tiongkok, termasuk seni bela diri mereka. Ah Lung pada awalnya enggan untuk terlibat dalam perlawanan ini, tetapi setelah mengalami kekejaman tentara Jepang dan kehilangan orang-orang yang dekat dengannya, ia akhirnya memutuskan untuk belajar bela diri dan bergabung dalam perjuangan melawan penjajah.
Dengan bimbingan Li Er dan latihan keras, Ah Lung berubah menjadi petarung yang tangguh dan siap menghadapi musuh. Film ini menampilkan perjalanan emosional karakter Ah Lung, dari seorang pengecut yang hanya peduli pada dirinya sendiri, menjadi pahlawan yang berani melawan ketidakadilan dan berjuang untuk kehormatan negaranya. Aksi pertarungan yang ditampilkan di film ini sangat khas, dengan gaya bela diri dinamis yang memperlihatkan perkembangan awal kemampuan Jackie Chan sebagai aktor laga.
Film ini juga berusaha melanjutkan tema nasionalisme yang kuat dari Fist of Fury, di mana seni bela diri Tiongkok menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang. New Fist of Fury adalah salah satu film yang menandai awal karir Jackie Chan di dunia perfilman, meskipun pada saat itu ia masih berada di bawah bayang-bayang Bruce Lee. Lo Wei, sang sutradara, mencoba mengarahkan Chan untuk menjadi penerus Lee, tetapi Chan kemudian mengembangkan gaya komedinya sendiri yang akhirnya membawanya menuju ketenaran.
Review dan Rating IMDb
New Fist of Fury memiliki rating 5.8/10 di IMDb berdasarkan lebih dari 2.000 ulasan. Meski tidak mendapat pujian sebesar pendahulunya, Fist of Fury, film ini masih memiliki tempat khusus di hati penggemar film laga klasik. Banyak penonton memuji upaya film ini untuk melanjutkan warisan Bruce Lee dan memperkenalkan Jackie Chan sebagai bintang aksi baru, meskipun pada saat itu Chan masih belum menemukan gaya khasnya yang menggabungkan seni bela diri dengan komedi slapstick.
Kritik terhadap film ini lebih banyak diarahkan pada plot yang dianggap lemah dan eksekusi yang kurang kuat dibandingkan dengan film Bruce Lee. Beberapa adegan aksi juga dianggap tidak seimbang, dengan beberapa pertarungan yang berlebihan dan kurangnya karakterisasi yang mendalam. Namun, penggemar seni bela diri klasik tetap menikmati aksi laga dan nostalgia yang dibawakan oleh film ini.
New Fist of Fury mungkin tidak berada di jajaran film terbaik Jackie Chan, tetapi sebagai salah satu awal karirnya, film ini menjadi bagian penting dari sejarah film bela diri. Ini juga menunjukkan bagaimana Jackie Chan tumbuh dari bayang-bayang Bruce Lee menuju karir panjang yang akan mengubahnya menjadi legenda film laga internasional.
Komentar
Posting Komentar